PADANG, RADARSUMBAR.COM – Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi meminta Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) untuk maksimalkan potensi perairan laut guna meningkatkan pendapatan nelayan.
Menurut Mahyeldi, salah satu upaya yang bisa dilakukan DKP adalah mendorong nelayan untuk memaksimalkan potensi lobster dengan skema budi daya.
“Lobster merupakan salah satu komoditas ekspor yang laku di pasaran. Selama ini, sebagian besar ekspor lobster Sumbar bersumber dari hasil tangkapan nelayan. Ke depan, ini perlu dikembangkan melalui skema budi daya, sehingga nelayan dapat memperoleh hasil yang lebih optimal,” kata Mahyeldi, Kamis (25/1/2024).
Ia mengatakan, pemerintah perlu mengambil peran lebih strategis untuk membantu meningkatkan pendapatan nelayan, terutama nelayan kecil, agar mereka bisa lebih sejahtera sekaligus dapat mengurangi angka kemiskinan.
“Saat ini Nilai Tukar Nelayan (NTN) Sumbar masih di bawah nasional. Karena itu kami harus memikirkan bagaimana program-program di pemerintahan bisa mendukung ekonomi nelayan, sehingga dari waktu ke waktu NTN semakin meningkat,” katanya.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sumbar, Reti Wafda mengatakan, pihaknya sudah mulai merintis upaya pengembangan budi daya lobster sejak 2023 dengan pemijahan 20 ribu benih lobster (BL) di UPTD Balai Perikanan Budidaya Air Laut dan Payau (BPBALP) Teluk Buo, Padang.
Jenis lobster yang akan dikembangkan tersebut adalah lobster mutiara (panulirus ornatus), dan lobster pasir (panulirus homarus).