Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Bupati Agam Antar Langsung Dokumen Inyiak Canduang

Dokumen yang diusulkan itu diterima Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Kemensos RI, Beni Sujanto.

Bupati Agam, Andri Warman. (dok. istimewa)

Bupati Agam, Andri Warman. (dok. istimewa)

AGAM, RADARSUMBAR.COM – Komitmen Bupati Agam, Andri Warman dalam memperjuangkan gelar pahlawan nasional untuk Syekh Sulaiman Arrasuli (Inyiak Canduang) sangat tinggi.

Salah satu buktinya, Kamis lalu, Andri Warman mengantar langsung dokumen pengusulan calon pahlawan nasional untuk Nyiak Canduang ke Kementerian Sosial RI.

Dokumen yang diusulkan itu diterima Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Kemensos RI, Beni Sujanto.

Andri Warman di Lubuk Basung, Jumat, mengatakan Inyiak Canduang telah berjuang dengan sekuat tenaga.

Juga pikiran dan hati tulus memerangi Belanda yang datang menjajah rakyat Indonesia, terutama di Sumatera Barat, khususnya Kabupaten Agam.

Sebenarnya pengusulan Syekh Sulaiman Arrasuli ini sudah dilakukan sejak 2022 lalu, tetapi belum lolos karena ada dokumen yang harus dilengkapi.

Selanjutnya pada 2023 diusulkan kembali dan sudah memenuhi syarat dari Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP), tetapi gelar pahlawan nasionalnya belum dianugerahkan.

“Dengan upaya dan diiringi doa kita bersama, semoga tahun ini Syekh Sulaiman Arrasuli bisa lolos menjadi pahlawan nasional,” katanya.

Syekh Sulaeman Arrasuli yang populer dipanggil Inyiak Canduang merupakan pendiri Madrasah Tarbiyah Islamiah (MTI) Canduang pada 5 Mei 1928.

Madrasah atau sekolah Inyiak Canduang telah menjadi salah satu lembaga pendidikan Islam yang banyak melahirkan para ulama.

Selain mendirikan MTI Canduang, tambahnya Syekh Sulaiman Arrasuli juga tokoh pergerakan dengan mendirikan Persatuan Tarbiyah Islamiyah pada 1928.

Di zaman pemerintahan Jepang, beliau menjadi Ketua Majelis Islam Tinggi (MIT), lembaga seperti MUI sekarang.

Setelah Pemilu pertama pada 1955, Inyiak Canduang menjadi salah seorang anggota Konstituante.

“Jasa beliau sangat banyak untuk Agama Islam dan perjuangan kemerdekaan Indonesia. Untuk itu beliau layak kita usulkan untuk mendapat gelar pahlawan nasional,” katanya. (rdr/ant)

Exit mobile version