LUBUKBASUNG, RADARSUMBAR.COM – Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Agam, Sumatera Barat, mencatatkan peningkatan produksi ikan air tawar dari 30.660,68 ton pada tahun 2023 menjadi 33.409,39 ton pada tahun 2024, yang berarti ada kenaikan 2.748,71 ton selama setahun.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Agam, Rosva Deswira, mengungkapkan bahwa komoditas ikan yang paling dominan dalam produksi tahun 2024 adalah ikan nila sebanyak 25.819,59 ton, disusul oleh ikan mas dengan 5.399,42 ton, dan ikan lele sebanyak 1.037,41 ton. Sementara itu, udang vaname tercatat sebanyak 780,48 ton, ikan gurami sebanyak 368,81 ton, dan ikan nilem (paweh) sebanyak 3,68 ton.
“Produksi ikan ini diperoleh berdasarkan data triwulanan, dengan rincian triwulan pertama mencapai 7.865,48 ton, triwulan kedua 8.412,85 ton, triwulan ketiga 8.471,85 ton, dan triwulan keempat sebanyak 8.659,21 ton,” jelas Rosva Deswira.
Produksi ikan air tawar di Kabupaten Agam berasal dari berbagai media budidaya seperti kolam air tenang, kolam air deras, kolam terpal, keramba irigasi, keramba jaring apung, minapadi, tambak, serta budidaya ikan di saluran. Namun, keramba jaring apung yang berada di Danau Maninjau menjadi kontributor terbesar terhadap total produksi ikan.
“Danau Maninjau menjadi lokasi utama produksi ikan, selain keramba irigasi dan kolam air deras,” tambahnya.
Komentar