Produksi Ikan Air Tawar Kabupaten Agam Meningkat 2.748 Ton pada 2024

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Agam, Rosva Deswira. (ANTARA/Ari Yusrizal)

Follow WhatsApp Channel, Telegram, Facebook, Instagram Radar Sumbar untuk update berita terbaru

LUBUKBASUNG, RADARSUMBAR.COM – Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Agam, Sumatera Barat, mencatatkan peningkatan produksi ikan air tawar dari 30.660,68 ton pada tahun 2023 menjadi 33.409,39 ton pada tahun 2024, yang berarti ada kenaikan 2.748,71 ton selama setahun.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Agam, Rosva Deswira, mengungkapkan bahwa komoditas ikan yang paling dominan dalam produksi tahun 2024 adalah ikan nila sebanyak 25.819,59 ton, disusul oleh ikan mas dengan 5.399,42 ton, dan ikan lele sebanyak 1.037,41 ton. Sementara itu, udang vaname tercatat sebanyak 780,48 ton, ikan gurami sebanyak 368,81 ton, dan ikan nilem (paweh) sebanyak 3,68 ton.

“Produksi ikan ini diperoleh berdasarkan data triwulanan, dengan rincian triwulan pertama mencapai 7.865,48 ton, triwulan kedua 8.412,85 ton, triwulan ketiga 8.471,85 ton, dan triwulan keempat sebanyak 8.659,21 ton,” jelas Rosva Deswira.

Produksi ikan air tawar di Kabupaten Agam berasal dari berbagai media budidaya seperti kolam air tenang, kolam air deras, kolam terpal, keramba irigasi, keramba jaring apung, minapadi, tambak, serta budidaya ikan di saluran. Namun, keramba jaring apung yang berada di Danau Maninjau menjadi kontributor terbesar terhadap total produksi ikan.

“Danau Maninjau menjadi lokasi utama produksi ikan, selain keramba irigasi dan kolam air deras,” tambahnya.

Hasil produksi ikan tersebut dipasarkan tidak hanya di pasar-pasar tradisional di Kabupaten Agam dan kota-kota di Sumatera Barat, tetapi juga dipasarkan ke provinsi tetangga seperti Riau, Jambi, dan Sumatera Utara. “Harga ikan di tingkat petani diperkirakan mencapai Rp25.000 per kilogram,” kata Rosva.

Untuk tahun 2025, meskipun target produksi ikan belum ditentukan secara rinci, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Agam berencana untuk terus meningkatkan produksi ikan dengan cara meningkatkan produktivitas budidaya ikan, terutama pada komoditas yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Salah satunya adalah dengan intensifikasi lahan di kolam air tenang dan minapadi, serta melakukan diversifikasi lahan non-perikanan dengan metode tumpang sari.

“Kami akan terus meningkatkan pembinaan dan penyuluhan kepada petani ikan untuk memastikan bahwa target produksi dapat tercapai di tahun 2025,” kata Rosva.

Dengan berbagai upaya tersebut, Kabupaten Agam berharap dapat terus mencatatkan peningkatan produksi ikan yang signifikan dan memenuhi kebutuhan pasar lokal serta ekspor. (rdr/ant)

Exit mobile version