Ia menambahkan, kata kunci dalam membangun Agam berada di sumber daya manusia. Kalau kualitas sumber daya manusia sudah bagus, maka mimpi dan visi akan terwujud.
Kalau sumber daya manusia kurang bagus, maka akan repot pemerintah dan program tersebut tidak begitu jalan. “Sebelum program jalan, kita harus meningkatkan sumber daya manusia di daerah itu, agar berjalan dengan baik dan tanpa ada tantangan,” katanya.
Kedepan, tambahnya, setiap nagari atau desa adat di daerah itu bakal memiliki ikon daerah.
Saat ini, sudah ada nagari yang diresmikan dengan memiliki ikon seperti, Kampung Inggris di Nagari Biaro Gadang Kecamatan Ampekangkek, Nagari Gaduik Kecamatan Tilatangkamang, Batu Palano Kecamatan Sungaipua, Nagari Lawang Kecamatan Matur dan Nagari Manggopoh Kecamatan Lubukbasung.
Untuk Kampung Tahfizh di Nagari Sungai Tanang Kecamatan Banuhampu, Kampung Santri di Nagari Canduang Koto Laweh Kecamatan Canduang, Kampung Adat di Nagari Sungai Batang Kecamatan Tanjungraya dan lainnya. “Setiap nagari bakal kita buat ikon dan kami siap memfasilitasinya. Potensi itu bisa menjadi destinasi wisata,” katanya. (rdr/ant)