LUBUKBASUNG, RADARSUMBAR.COM – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sumatera Barat mengerahkan 10 ribu kader untuk mendampingi calon pengantin (catin) guna mencegah stunting di 19 kabupaten dan kota di provinsi itu.
“Ke 10 ribu kader itu berasal dari kader KB, PKK dan bidang lain dengan jumlah setiap kabupaten dan kota bervariasi,” kata Kepala Perwakilan BKKBN Sumbar Patmawati saat sosialisasi advokasi dan KIE penanganan stunting di Lubukbasung, Senin (13/2/2023).
Ia mengatakan, 10 ribu kader itu telah dilatih dan mereka sudah siap untuk mendampingi calon pengantin mulai dari skrining kesehatan, sampai hamil.
Ini betul didampingi, sehingga anak yang dilahirkan tidak mengalami stunting atau gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar.
“Ketika calon pengantin kurang mampu, maka akan dicarikan bapak asuh dalam memberikan makanan tambahan, protein hewani dan lainnya, karena penanganan stunting harus terlibat seluruh pihak,” katanya.
Ia mengatakan, dengan dilibatkan 10 ribu kader itu maka prevelensi stunting bakal turun di Sumbar pada tahun ini.
Pada 2022, tambahnya, prevalensi stunting di Sumbar naik sekitar 1,9 persen dari 23,03 persen pada 2021 menjadi 25,2 persen 2022.
Kenaikan itu terjadi di tujuh kabupaten dan kota di Sumbar yakni, Pasaman 11 persen, Agam lima persen, Padang 0,4 persen, Dharmasraya, Solok Selatan, Pesisir Selatan dan Mentawai.
Namun ada kabupaten dan kota yang turun angka stunting seperti, Sawahlunto di angka 13 persen dan lainnya.
“Stunting yang naik betul-betul kita kawal pada tahun ini, sehingga angka stunting bakal turun,” katanya.