Ia mengakui, kematian ikan itu dampak dari angin kencang disertai curah hujan cukup tinggi pada Minggu, (14/5/2023).
Kondisi itu mengakibatkan terjadinya pembalikan air dari dasar ke permukaan danau, sehingga oksigen berkurang di dasar danau.
Setelah itu ikan menjadi pusing dan beberapa jam setelah kejadian itu langsung mati dan mengapung ke permukaan.
“Ikan mulai mati di Nagari Bayua pada Senin (15/5) dan penyuluh masih melakukan pendataan ikan mati,” katanya. (rdr/ant)
Laman 2 dari 2 Laman