“Ini keterangan yang saya peroleh dari korban dan ketiga temannya,” katanya.
Sementara Pelaksana Harian Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Sumbar, Rusdiyan P. Ritonga menambahkan Tim PAGARI Salareh Aia telah turun ke lokasi setelah mendapatkan informasi ada konflik manusia dengan satwa liar jenis buaya muara.
“Ini respon awal ketika ada warga diserang buaya dan langsung disikapi Tim PAGARI Salareh Aia yang kita betuk,” katanya.
Ia mengakui, sungai tersebut merupakan habitat buaya muara, sehingga tidak mungkin buaya itu ditangkap atau di translokasi.
Untuk penanganan di lapangan, BKSDA bakal membuat spanduk atau papan peringatan di sekitar lokasi kejadian. Spanduk dan papan peringatan berisikan imbauan agar masyarakat agar berhati-hati beraktifitas di area tersebut karena ada buaya. (rdr/ant)