LUBUKBASUNG, RADARSUMBAR.COM – Warga Sitingkai Palupuah, Kabupaten Agam, Sumatera Barat memiliki tradisi unik dalam proses membagikan daging kurban yang terkenal disebut Manampuang atau menampung dengan tangan.
“Jadi kami memiliki tradisi soal pembagian daging hewan kurban, warga tidak dibatasi dan tidak dibagikan kupon, mereka langsung datang ke lokasi penyembelihan hewan kurban dan menampung dengan tangan langsung atau kantong bahkan daun,” kata salah seorang warga setempat, Heru Nofriandi, Kamis.
Ia mengatakan tradisi kuno ini diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya di Sitingkai.
“Kami tidak mengetahui kapan pertama kali sistem ini dilakukan, bahkan orang-orang tua di kampung ini sudah melanjutkannya saja,” kata dia.
Manampuang yang dalam Bahasa Indonesia berarti Menampung, dilakukan dengan cara membagikan daging kurban ke kantong plastik atau daun yang telah disediakan tiap warga.
Keunikannya, yang mendapat daging kurban bukan per- KK, namun dihitung jumlah jiwa dalam satu rumah.
“Misalnya di satu rumah ada lima penghuni, maka yang berhak menerima daging adalah lima jiwa pula,” kata Heru.