Maka pendidikan politik dan diskusi kritis tentang demokrasi sangat penting digelar sesering mungkin bersama pemilih milenial.
“Kaum milenial akan lebih dinamis dan lebih cepat berubah persepsi politiknya, terutama sangat terpengaruh oleh lingkungan,” katanya.
Ia menambahkan kemampuan untuk menjaring informasi hoax dan informasi negatif lainnya perlu terus diasah bagi pemilih pemula.
Ini peluang bagi peserta Pemilu dan jika mampu mengelola dengan baik pemilih milenial bisa menjadi penentu kemenangan.
Menjadi tantangan besar untuk merebut hati para pemilih milenial dengan politik ide dan gagasan yang memajukan bangsa.
“Semoga kita semua dapat berpikir dan bertindak positif, sehingga pemilih milenial tidak terpengaruh oleh nilai-nilai politik yang kurang baik dari lingkungan. Kita harus mampu membuat diskusi dan bicara politik itu menarik bagi kawula muda,” tuturnya. (rdr/ant)