Ia menambahkan, warga binaan pemasyarakatan Rutan Kelas IIB Maninjau juga mengolah limbah kayu di perabot untuk asbak rokok.
Ini untuk mengisi waktu luang bagi warga binaan pemasyarakatan dan sekaligus memberikan keterampilan bagi mereka, sehingga bisa menjadi peluang usaha nantinya saat bebas.
“Dua kerajinan ini sangat khas dan memiliki nilai jual yang sangat tinggi di pasaran,” katanya.
Ia mengakui, kerajinan tangan tersebut merupakan pembinaan kemandirian yang dilakukan Rutan Kelas IIB Maninjau.
Selain itu, juga melakukan pembinaan kepribadian dengan ceramah agama, pesantren kilat dan lainnya bagi 46 orang warga binaan pemasyarakatan.
“Kita bekerjasama dengan Kantor Urusan Agama (KUA), ulama dan lainnya dalam pembinaan tersebut,” katanya. (rdr/ant)