“Dari jumlah warga sebanyak itu yang evakuasi, ada satu warga kami yang berstatus disabilitas, rumahnya itu di radius 4,4 kilometer, sudah masuk zona merah (erupsi Gunung Marapi),” katanya.
Warga berstatus disabilitas bernama Aan itu, katanya dievakuasi ke rumah neneknya yang masih berada di kawasan Bukik Batabuah dengan cara digendong dan berjalan kaki sejauh lima kilometer.
Aan, kata Heru Rimbo, tinggal di rumah berdua bersama sang ibu bernama Asni (59).
“Saat ini kondisi terpantau aman, namun kami tetap siaga untuk antisipasi, sehingga makanya ada posko dan tenda di sini,” katanya.
Salah satu kendala yang dihadapi, kata Heru, aksesibilitas atau kondisi jalan yang hanya satu jalur dengan jalur mendaki dan menurun.
“Hanya tersedia satu akses masuk dan keluar, mobil bisa masuk, namun jika berpapasan, salah satu kendaraan harus mengalah dahulu, kondisinya ini berada di kaki Gunung Marapi,” tuturnya. (rdr)