Namun bunga bangkai paling banyak dikunjungi wisatawan nusantara dan mancanegara.
“Mereka melihat secara dekat keberadaan bunga bangkai itu sembari mengabadikan menggunakan telpon genggam miliknya,” katanya.
Ia mengakui bunga bangkai itu merupakan perdana mekar pada 2024 dan untuk bunga rafflesia yang kedua. Sedangkan tahun sebelumnya sekitar puluhan individu mekar sempurna.
Sementara Pengendali Ekosistim Hutan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar Ade Putra mengatakan bahwa Kabupaten Agam memiliki banyak kekayaan keanekaragaman hayati termasuk tumbuhan langka dan dilindungi.
Setidaknya tercatat 16 titik sebaran populasi bunga rafflesia dan delapan titik bunga bangkai di Agam.
“Ini tentu menjadi suatu kebanggaan yang dapat dipertahankan keberadaan dan kelesatariannya,” katanya. (rdr/ant)