Di wilayah Kabupaten Agam secara keseluruhan setidaknya terdapat 477,87 hektare lahan pertanian yang terdampak abu vulkanik Gunung Marapi.
Terpisah, Sekretaris Dinas Pertanian (sekdistan( Kabupaten Agam, Armelia merinci lahan pertanian terdampak tersebar di tiga Kecamatan.
Untuk Kecamatan Canduang tercatat ada 206 hektare, di Kecamatan Sungai Pua terdapat 233,87 hektare dan di Kecamatan Baso tercatat ada 38 Hektare,” ujarnya.
“Taksiran kerugian mencapai 2,4 miliar. Biasanya lahan tersebut ditanami dengan sayur-sayuran mulai dari cabai, tomat, sawi, ubi jalar, lobak, bawang merah, daun bawang, bawang prai, wortel dan berbagai tanaman sayuran lainnya,” katanya.
Selain melakukan pendataan, Pemkab Agam terus melakukan koordinasi dan kajian terkait kebijakan yang akan diambil menanggapi persoalan ini.
“Kami telah menyiapkan dana tanggap darurat di level Kabupaten. Untuk langkah-langkah yang akan kami ambil, saat ini kami terus melakukan pembicaraan dengan Distan dan berbagai pihak terkait. Harapan kami tentu gangguan ekonomi terhadap masyarakat bisa ditekan,” katanya.
Selain upaya ke BNPB, pihaknya juga akan menjalin komunikasi dengan pihak bank, agar jika ada petani yang memiliki pinjaman di bank untuk modal pertanian.
“Pembayaran cicilannya bisa ditangguhkan untuk sementara waktu,” tuturnya. (rdr/ant)