LUBUK BASUNG, RADARSUMBAR.COM – Warga yang bermukim di lereng Gunung Marapi, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar) mengharapkan bantuan pemerintah terkait kerugian hasil pertanian yang mereka alami dalam bencana erupsi yang masih terjadi hingga saat ini.
“Belum satupun bantuan ganti rugi gagal panen yang diterima oleh warga kami yang merupakan petani Bukit Batabuah, mereka sangat menunggu bantuan baik dari Pemerintah Kabupaten Agam atau Provinsi Sumbar,” kata Wali Nagari Bukit Batabuah, Firdaus, Rabu (24/1/2024).
Musibah erupsi Gunung Marapi sejak awal Desember 2023 hingga kini, katanya, memiliki dampak besar kepada ratusan warga yang berpenghasilam dari pertanian dan hasil hutan di lereng Marapi.
“550 hektare pertanian tebu, 12 hektare ladang tomat, ditambah sayuran lainnya semua terdampak. Data sementara sudah kami sampaikan ke dinas terkait, estimasi kerugian mencapai miliaran,” katanya.
Selain itu, juga ada 100 kepala keluarga (KK) yang memiliki mata pencaharian dari penjualan buah markisa yang didapat dari hutan Gunung Marapi.
“100 KK itu hidup sehari-harinya dari markisa hutan. Kini rontok semua mereka kehilangan mata pencarian,” katanya.
Nagari Bukit Batabuah menjadi salah satu lokasi terdekat dari radius 4,5 kilometer Gunung Marapi. Dalam zona bahaya itu terdata 31 KK dengan 27 rumah dan 106 jiwa.
“Mereka mengungsi saat malam hari di rumah kerabat yang berada di zona aman. Untuk siang hari masih diizinkan bertani sementara waktu,” kata Firdaus.
Pertanian menjadi salah satu sektor yang terdampak langsung oleh erupsi Gunung Marapi terutama akibat abu vulkanik.