“Itu bukan maksud saya untuk menyinggung kawan-kawan. Sebab besarnya saya di Kota Bukittinggi juga berkat bantuan rekan-rekan wartawan dan media,” katanya.
Ibra Yasser juga berjanji untuk lebih berhati-hati dalam setiap ucapannya di masa mendatang, terutama dalam situasi yang membutuhkan keseriusan.
Ia berjanji untuk tidak lagi bercanda pada momen-momen penting yang membutuhkan keseriusan dan profesionalisme.
“Saya berjanji, saat waktu yang serius seperti itu saya tidak akan pernah bercanda lagi,” ucapnya, memberikan jaminan bahwa kejadian serupa tidak akan terulang di kemudian hari.
Permintaan maaf ini diharapkan dapat meredakan ketegangan yang sempat muncul antara Ibra Yasser dan para jurnalis di Bukittinggi.
“Selain permintaan maaf, PKS juga memberikan sanksi teguran keras kepada Ibra Yasser sebagai peringatan terakhir,” kata Ketua DPRD Sementara dari PKS, Syaiful Effendi.
Ketua PWI Bukittinggi, Ikhwan Salim mengingatkan insiden ini juga menjadi pengingat bagi para pejabat publik untuk lebih berhati-hati dalam berkomunikasi, khususnya dalam interaksi dengan media yang memiliki peran krusial dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat.
“Kami terima permintaan maaf itu dengan catatan jika terulang lagi maka tidak ada kompromi, siapa saja yang menghina Profesi Wartawan akan langsung dilakukan langkah hukum,” kata Ikhwan.
Sikap wartawan di Bukittinggi juga didukung oleh organisasi wartawan Sumatera Barat Pewarta Foto Indonesia (PFI), Aliansi Jurnalis Independe (AJI) dan lainnya. (rdr/ant)