“Itu juga akan kami proses. Kita tunggu bagaimana hasil dan keputusan dari DPW dalam waktu dekat,” kata Syaiful.
Syaiful mengungkap Marfendi sebelumnya pernah mengatakan ke PKS untuk tidak akan ikut dalam kontestasi politik di Bukittinggi.
“Mungkin secara tertulis memang tidak pernah ada perjanjian, namun secara lisan sudah beberapa kali dikatakan ke kami bahwa beliau tidak akan maju. Namun akhirnya malah mendaftar dari partai lain,” kata Syaiful.
Ia tidak membantah dengan majunya Marfendi berpasangan bersama Fauzan Hafidz berpotensi memecah raihan suara pemilih dari pendukung PKS di Bukittinggi.
Sementara itu, Marfendi di saat mendaftar ke KPU Bukittinggi mengatakan dirinya sudah mengirimkan surat pemberitahuan ke PKS terkait keputusannya maju di Pilkada.
“Ya sudah ya, surat pemberitahuan sudah dikirimkan. Namun tentu bagaimana keputusannya saya serahkan ke partai,” kata Marfendi. (rdr/ant)