“Untuk motifnya, kami serahkan kepada Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dan selanjutnya berkoordinasi dengan Satpol PP Kabupaten Agam karena wilayah penangkapannya di sana,” ucapnya.
Meski demikian, kedua pelaku yang ditangkap itu bukan berasal dari Kota Bukittinggi.
“Pengakuannya, mereka berasal dari Rao, Kabupaten Pasaman,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, masyarakat dikejutkan dengan satu akun di medsos yang diduga menjadi wadah bagi para kaum pecinta sesama pria atau gay.
Akun Twitter dengan nama pengguna @bye_uu dan nama profil Gay Bukittinggi itu diketahui telah memiliki postingan sebanyak 1.149 kicauan atau tweet.
Selain itu, dalam biografi singkatnya, akun tersebut menyebutkan lokasinya berada di Kota Bukittinggi dan telah bergabung di Twitter sejak Maret 2014.
Akun tersebut diketahui telah memiliki pengikut sebanyak 1.686 pengikut dan mengikuti 292 akun lainnya.
“Simple & friendly … suka bercanda,, pemalu & suka di manja …,” begitu penjelasan singkat di profil tersebut. (rdr-008)