PULAUPUNJUNG, RADARSUMBAR.COM – Sejumlah masyarakat Dhamasraya, mengkritisi kunjungan kerja, studi banding, sharing informasi, atau kegiatan lainnya bagi anggota DPRD Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar) yang terkesan “kejar tayang” memasuki akhir masa jabatan.
“Kalau anggota dewan kita sering kali melakukan kegiatan di luar daerah, baik kunjungan kerja, bimtek, dan lainnya, sebenarnya ini sudah menjadi rahasia umum di tengah masyarakat. Mungkin karena sudah memasuki akhir masa jabatan, kejar tayang,” kata Tokoh Masyarakat, Zon Dt Mandaro, di Pulau Punjung, Minggu.
Menurut dia sebaiknya anggota DPRD lebih banyak di daerah menghimpun aspirasi masyarakat, lalu dibahas secara internal dan diakomodir dalam pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Dengan banyaknya waktu di dalam daerah bakal terwujud efesiensi anggaran, yang kemudian anggaran untuk kunjungan kerja dapat dialokasikan untuk program kerakyatan dalam menggerakkan perekonomian masyarakat, lanjut dia.
Ia mengemukakan menurut informasi yang dapat dipercaya, dalam satu bulan anggota DPRD Dharmasraya melakukan tiga sampai empat kali kegiatan dinas luar daerah, dengan rentan waktu lima hari setiap kegiatan.
Hal senada juga dikemukakan Tokoh Muda Dharmasraya, Bung Tanol, menurut dia kunjungan kerja yang berlebihan terkesan sebagai pemborosan uang rakyat untuk kegiatan seremonial tanpa manfaat konkret bagi kesejahteraan masyarakat.