Pantau Vaksinasi Massal, Bupati Dharmasraya Tegaskan Vaksin Bukan Obat COVID-19

Bupati kembali mengimbau masyarakat untuk jangan takut divaksin.

Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan saat giat monitoring vaksinasi massal bersama unsur Forkopimda setempat pada Kamis (1/7/2021) yang kali ini dipusatkan di Kecamatan Koto Salak.

DHARMASRAYA, RADARSUMBAR.COM – Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan menegaskan vaksinasi yang secara gencar dilaksanakan pemerintah setiap tingkatan, bukanlah bentuk upaya untuk mengobati melainkan salah satu cara menekan risiko terpapar oleh virus pandemi dunia tersebut.

Hal itu dia sampaikan saat giat monitoring vaksinasi massal bersama unsur Forkopimda setempat pada Kamis (1/7) yang kali ini dipusatkan di Kecamatan Koto Salak. Pada kesempatan itu, Bupati kembali mengimbau masyarakat untuk jangan takut divaksin. Sebab vaksin COVID-19 aman dan halal, karena telah melalui serangkaian uji klinis.

“Bagi yang sudah divaksin, harus tetap menjaga protokol kesehatan. Karena vaksin ini bukan obat corona, melainkan untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap covid-19. Jadi harus tetap disiplin menerapkan prokes, untuk melindungi diri dari potensi penularan,” ujar Bupati.

Bupati berharap, vaksinasi massal yang terus digencarkan pemerintah daerah di setiap wilayah dapat berjalan lancar dan diikuti dengan antusias oleh masyarakat, terutama lansia.

Sementara itu, menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dharmasraya, Yosta Defina, hingga saat ini pemberian vaksin corona terus dilakukan, baik untuk tenaga kesehatan, petugas layanan publik, dan juga warga lanjut usia.

Disinggung tentang penanganan penyebaran virus COVID-19 untuk daerah itu, ia mengatakan jumlah total kasus positif sudah mencapai sebanyak 1.257 orang dan 1.128 orang diantaranya sudah dinyatakan sembuh.

Kemudian, lanjutnya, untuk penanganan kasus kontak erat sebanyak 7.345 jiwa dan 6.771 jiwa sudah selesai dilakukan pemantauan.

Terkait penanganan terhadap pelaku perjalanan, ia menjelaskan hingga saat ini sudah dilakukan pemantauan terhadap 18.330 jiwa dan yang masih dalam proses pemantauan sebanyak 717 jiwa.

Untuk jumlah pasien positif COVID-19 yang dinyatakan meninggal dunia di daerah itu sudah berjumlah sebanyak 21 orang dan untuk penanganan kasus suspek secara kumulatif sebanyak 815 dengan rincian 21 orang meninggal dunia dan enam orang masih dalam penanganan tim medis.

Pihaknya mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat agar senantiasa waspada serta selalu menjaga kepatuhan untuk menerapkan standar protokol kesehatan bebas COVID-19 seperti yang dianjurkan pemerintah.

“Wabah pandemi belum usai dan setiap kita masih dituntut kedisiplinan terkait protokol kesehatan serta regulasi dan kebijakan yang diberlakukan oleh pihak pemerintah dari pusat hingga tingkat nagari,” tutupnya. (*)

sumber: harianhaluan.com
Exit mobile version