RSUD Sungai Dareh Pastikan tak Ada Perubahan Jam Layanan selama Ramadan

Artinya dalam pelayanan poliklinik apabila pasien sudah mendaftar sebelum jam 11.00 tetap kita layani sampai selesai

Gedung Baru RSUD Sungai Dareh Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat. (ANTARA/HO-Doc.RSUD)

PULAUPUNJUNG, RADARSUMBAR.COM – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sungai Dareh, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar) memastikan tidak ada perubahan jam pelayanan selama bulan suci Ramadan 1444 Hijriah.

“Semua layanan berjalan seperti biasa, sebab rumah sakit harus selalu siap dan mampu berperan aktif dalam kondisi apapun,” kata Kepala Bidang Pelayanan RSUD Sungai Dareh, Milana Gafar di Pulau Punjung, Senin.

Ia mengatakan tidak ada perubahan jadwal yang berkaitan langsung dengan pelayanan pasien, seperti Unit Gawat Darurat (UGD), laboratorium, rawat inap, dan pelayanan poliklinik.

Ia menjelaskan pelayanan poliklinik memberikan jam pelayanan seperti biasa terhadap pasien, dibuka dari hari Senin-Sabtu pukul 08.00-12.00 WIB. Loket pendaftaran ditutup pukul 11.00 WIB, lanjut dia.

“Artinya dalam pelayanan poliklinik apabila pasien sudah mendaftar sebelum jam 11.00 tetap kita layani sampai selesai,” ujar dia.

Namun, kata dia untuk jam kerja bagian manajemen mengalami perubahan karena menyesuaikan dengan edaran jam dinas selama bulan suci Ramadhan. Biasanya sampai pukul 16.00 WIB, saat Ramadhan hingga pukul 15.00 WIB.

“Selebihnya semua berjalan seperti biasa karena tenaga medis bekerja sesuai shift jadi perawatan dan pelayanan medis tetap optimal,” katanya.

Ia mengungkapkan untuk kunjungan pasien ke RSUD selama puasa masih stabil dengan jumlah 180-200 orang per hari, meski terjadi penurunan namun tidak signifikan.

“Masih stabil lah, penurunan ini biasanya terjadi karena sebagian besar pasien rutin mempercepat jadwal berobat mereka,” tambah dia.

Sementara, Tokoh Masyarakat Mualimin Jba berharap manajemen RSUD agar terus meningkat pelayanan terhadap masyarakat terlebih selama bulan suci Ramadhan.

“Kita mengapresiasi RSUD yang telah memberikan pelayanan maksimal, namun tentunya perbaikan-perbaikan harus terus dilakukan sehingga masyarakat merasa nyaman untuk pergi berobat, sehingga tidak ada lagi penilaian kalau berobat di rumah sakit umum itu ribetlah, pelayan tidak baguslah, dan lain-lainnya,” ungkap dia. (rdr/ant)

Exit mobile version