“Beliau-beliau ini hendaknya menjadi panutan bagi generasi muda. Usia yang tidak lagi muda justru membuat beliau-beliau tetap semangat untuk berwirausaha dan tidak mau bergantung kepada orang lain,” jelasnya.
Memasuki usia lanjut, sambung dia bukan berarti segala aktivitas harus berhenti. Lansia harus tetap aktif dengan memilih aktivitas sesuai dengan kondisi fisiknya.
“Kita tidak ingin peringatan HLUN hanya sekedar kegiatan seremonial. Kemensos ingin memastikan lansia dapat berdaya dan mampu meningkatkan kesejahteraannya sendiri,” tambah dia.
Sementara, salah seorang penerima bantuan Nuriyah (79) tidak bisa menyembunyikan rasa bahagia melihat jejeran barang-barang kelontong yang memenuhi ‘lapau’ atau warung sederhana miliknya setelah mendapatkan bantuan dari Kemensos.
Nuriyah lansia di Kecamatan Padang Laweh itu mengataka, ia sudah memiliki usaha toko kelontong. Namun usahanya tidak berkembang karena banyak pelanggan yang berhutang dan tidak membayar.
“Sehari-hari, Nenek Nuriyah menggantungkan hidup dari hasil penjualan toko sembako. Penghasilannya tidak menentu, kadangRp40.000 – Rp80.000 sehari. Tapi di usia senjanya, Nenek Nuriyah tidak ingin bergantung pada orang lain, kekurangan uang ia penuhi dengan berjualan kelapa,” tambah I Ketut Supena. (rdr/ant)