Dharmasraya Mulai Diselimuti Kabut Asap Kiriman

Akibat kabut asap jarak pandang di daerah itu masih dalam kategori normal.

Puncak Gunung Medang di Jalan Lintas Sumatera Gunung Medan Kabupaten Dharmasraya, Sumbar, diselimuti kabut asap, Sabtu (30/9). Kabut asap menyelimuti daerah itu diduga asap kiriman dari Provinsi Jambi. (dok. Antara)

Puncak Gunung Medang di Jalan Lintas Sumatera Gunung Medan Kabupaten Dharmasraya, Sumbar, diselimuti kabut asap, Sabtu (30/9). Kabut asap menyelimuti daerah itu diduga asap kiriman dari Provinsi Jambi. (dok. Antara)

DHARMASRAYA, RADARSUMBAR.COM – Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, diselimuti kabut asap yang diduga asap kiriman akibat kebakaran hutan dan lahan dari provinsi tetangga Jambi.

Analisis Kebencanaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Dharmasraya, Ardianus Efendi, di Pulau Punjung, Sabtu, mengatakan akibat kabut asap jarak pandang di daerah itu masih dalam kategori normal.

“Kondisi kabut asap sudah berlangsung sejak berapa hari terakhir, hari ini memang cukup tebal dibandingkan hari sebelumnya namun jarak padang masih normal,” katanya.

Ia mengatakan Kabupaten Dharmasraya secara geografis berbatasan dengan Jambi, sehingga dugaan kuat kabut yang menyelimuti daerah itu merupakan asap kiriman.

Pihaknya tidak menampik kabut asap di daerah itu disebabkan akibat kebakaran lahan yang terjadi di daerah itu.

“Meskipun kebakaran lahan di Dharmasraya terjadi juga, kami rasa tidak dominan untuk menyumbang asap karena yang terbakar tidak seluas di tetangga, kemudian apinya juga dapat dipadamkan” katanya.

Ia menyebutkan BPBD Dharmasraya telah berkoordinasi dengan instansi terkait guna menyikapi kabut asap yang menyelimuti daerah itu.

“Untuk koordinasi sudah dilakukan dengan Dinas Kesehatan, DLH, dan pihak terkait untuk mengambil kebijakan apabila kabut asap semakin tebal, misalnya bagi-bagi masker,” ungkap dia.

Kabut asap yang menyelimuti daerah itu diakui warga. Ia berharap pemerintah segera mengambil tindakan sebelum kabut asap semakin tebal dan mengganggu kesehatan warga.

“Beberapa hari ini kabut asap sudah mulai di daerah kami, cuma hari ini memang cukup tebal dibandingkan hari biasanya” kata Andi P (49), salah seorang warga. (rdr/ant)

Exit mobile version