SARILAMAK, RADARSUMBAR.COM – Sungai Batang Sandir di Nagari Tungkar, Kecamatan Situjuah Limo Nagari, Kabupaten Limapuluh Kota yang telah berkali-kali memuntahkan banjir bandang dan lahar dingin Gunung Marapi, sehingga merusak jembatan, bendungan irigasi, areal pertanian dan perikanan, serta merendam surau dan rumah masyarakat, akhirnya dikeruk atau dinormalisasi. Pengerukan dimulai sejak Kamis lalu (9/5/2024), dan masih berlanjut Sabtu ini (11/5/2024), hingga beberapa hari mendatang.
“Alhamdulillah. Sungai Batang Sandir yang dinamai penduduk sebagai Batang Ayigh Pondam, Batang Ayigh Longkatan, Batang Ayigh Gontiang, dan Batang Ayigh Ampolu, sudah mulai dinormalisasi. Kita sampaikan apresiasi kepada Balai Wilayah Sungai (BWS) V Sumatera dan Bupati Limapuluh Kota Safaruddin Dt Bandaro Rajo, bersama Forkopimda dan jajaran, termasuk BPBD, Dinas PUPR, dan TNI-Polri yang sudah merespon cepat derita dan keluhan masyarakat,” kata M. Fajar Rillah Vesky, tokoh masyarakat Situjuah Limo Nagari, Sabtu (9/5/2024).
Fajar Rillah Vesky baru saja ditetapkan sebagai calon terpilih anggota DPRD Limapuluh Kota, menyebutkan, pengerukan Batang Sandir dilakukan oleh Kementerian PUPR, melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera V dipimpin PPK-nya Saktiawan. Pengerukan berlangsung setelah Pemkab Limapuluh Kota dipimpin Bupati Safaruddin Datuak Bandaro Rajo, menetapkan status tanggap darurat penanganan banjir Batang Sandir terhitung sejak 6 sampai 19 Mei 2024.
Status tanggap darurat untuk penanganan banjir Batang Sandir, ditetapkan Bupati Safaruddin Dt Bandaro Rajo, berdasarkan hasil rapat koordinasi terbatas yang digelar BPBD bersama Forkompimda Limapuluh Kota dan OPD terkait, termasuk Camat Situjuah Limo Nagari dan Wali Nagari Tungkar, Selasa malam (7/5/2024). Sebelum status tanggap darurat itu ditetapkan, Sungai Batang Sandir sudah berkali-kali meluap dan memuntahkan lahar dingin Gunuang Marapi.