“Seperti tahun sebelumnya kami patroli rutin di sekitar area bandara. Jadi, bila ada kemungkinan titik-titik api langsung dimitigasi,” katanya.
Di tempat terpisah, Dinas Kehutanan (Dishut) Sumatera Barat (Sumbar) mendeteksi lima titik api di perbatasan Kabupaten Pesisir Selatan dengan Provinsi Bengkulu pada Senin (4/9/2023) sore.
“Berdasarkan Sistem Informasi Deteksi Dini Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan yang Berbasis Aplikasi dan Web (SiPongi), ada lima titik api di Pesisir Selatan. Satu terkonfirmasi,” kata Kadishut Sumbar, Yozarwardi.
Pada aplikasi SiPongi tersebut terdapat dua warna yang menandakan adanya titik api. Warna kuning menunjukkan tingkat kepercayaan 30 hingga 78 persen, dan warna merah tingkat kepercayaannya di atas 80 persen.
SiPongi yang dikembangkan Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan merupakan rujukan utama informasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Indonesia.
Informasi Sipongi menjadi dasar untuk mencegah terjadinya karhutla melalui deteksi dini hotspot/titik panas, serta menjadi sumber informasi paling valid untuk ditindaklanjuti. (rdr/ant)