Meski Sudah jadi Wali Kota Padang, Hendri Septa “Gagal Total” Antarkan Sang Adik dan Mertua ke Parlemen

Kekalahan Mory Dean Asli Chaidir dan Leonardy Harmainy diprediksi akan berpengaruh sedikit atau banyaknya kepada elektabilitas Hendri Septa.

Hendri Septa. (Foto: Dok. Prokopim Padang)

Hendri Septa. (Foto: Dok. Prokopim Padang)

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Memiliki kekuasaan dengan menjadi orang nomor satu di Ibukota Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Wali Kota Padang, Hendri Septa ternyata ‘gagal total’ mengantarkan dua sosok penting di hidupnya ke parlemen.

Sebagai seorang Wali Kota, terutama dengan daerah yang berpenduduk kurang lebih satu juta, tentu Hendri Septa memiliki pengaruh dan kekuatan luar biasa.

Momentum Pemilu 2024 sejatinya menjadi pertaruhan atau pembuktian politik, baik bagi dirinya pribadi maupun ‘Klan Chaidir-Harmainy’ untuk mendapatkan peluang menjadi wakil rakyat di Senayan.

Namun faktanya, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Padang itu tidak bisa memenuhi ekspektasi keluarga besarnya dengan gagal membawa sang adik, Mory Dean Asli Chaidir menjadi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dan sang mertua, Leonardy Harmainy kembali menjadi Senator atau anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) untuk ketiga kalinya.

Data terkini per Rabu (21/2/2024) pukul 17.00 WIB Mory Dean Asli Chaidir dipastikan tak akan melaju ke Senayan karena kalah telak dari pesaingnya, Athari Gauthi Ardi (petahana) yang juga maju dari Partai Amanat Nasional.

Dean yang merupakan adik kandung Hendri Septa hanya meraup 18.013 suara, kalah telak dari Athari yang merupakan putri dari Bupati Solok, Epyardi Asda yang meraup 49.401 suara.

Sebagai catatan, jumlah tersebut belum hasil final dan dihimpun dari laporan berkala rekapitulasi sementara Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang bisa diakses publik.

Namun, angka tersebut setidaknya bisa menjadi patokan atau tren perolehan suara seorang wakil rakyat, sehingga tak ada lagi klaim sepihak telah memenangkan kontestasi pemilihan.

Bagi Mory Dean, ini merupakan keikutsertaannya pertama kali sejak Pemilu dilangsungkan secara langsung. Dirinya telah melakukan berbagai ‘celah’ agar mampu lolos ke Senayan.

Seperti menjadi Ketua Persatuan Tinju Amatir (Pertina) menggantikan Syahrial Kamat, Ketua Forum UMKM Kota Padang hingga memasang alat peraga kampanye (APK) di berbagai titik dan jumlah yang banyak.

Dean maju menggantikan sang ayah, Muhammad Asli Chaidir yang ‘turun takhta’ setelah menjadi Anggota DPR RI dua periode (2014-2019 dan 2019-2024).

Sebelumnya, Asli Chaidir merupakan Wakil Ketua DPRD Sumbar periode 2009-2014 dari Fraksi PAN.

Sementara sang mertua, Leonardy Harmainy, merupakan politisi gaek yang telah melanglang buana di dunia perpolitikan Sumbar.

Sejumlah jabatan politik pernah diembannya, seperti Ketua DPD Partai Golkar Sumbar dari tahun 2001 hingga 2009.

Pada tahun 1999, Leonardy pernah diangkat sebagai Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI).

Pada tahun 2004 dan 2009, Leo, begitu ia akrab disapa, terpilih sebagai Anggota DPRD Sumbar dari Partai Golkar serta menjabat Ketua DPRD (2004-2009) dan Wakil Ketua DPRD (2009-2014) sebelum ia memutuskan maju dari jalur perseorangan.

Leonardy juga pernah mencoba peruntungan politiknya dengan maju sebagai Calon Gubernur (Cagub) periode 2005-2010 dan menggandeng Rusdi Lubis. Sayang keberuntungan tak berpihak kepadanya.

Pada Pemilu 2024, Leonardy maju kembali untuk ketiga kalinya menjadi Anggota DPD RI, namun untuk edisi terakhir, perolehan suaranya kandas dan tak bisa menjadi satu dari empat perwakilan senator dari Sumbar.

Terbukti, hingga Rabu (21/2/2024), Leonardy Harmainy hanya meraup 91.267 suara atau 5,68 persen. Ia kalah dari empat nama teratas.

Sebut saja, pendatang baru, Cerrint Iralloza Tasya yang meraih suara tertinggi, yakni sebesar 283.235 (17,64 persen), Emma Yohanna sebanyak 201.079 (12,52 persen), Jelita Donal 163.242 (10,17 persen) serta satu kursi terakhir yang kemungkinan besar diraih oleh petahana, Muslim M Yatim dengan perolehan 156.705 atau sekitar 9,76 persen.

Kekalahan Mory Dean Asli Chaidir dan Leonardy Harmainy diprediksi akan berpengaruh sedikit atau banyaknya kepada elektabilitas Hendri Septa yang sudah menyatakan diri maju sebagai Wali Kota Padang untuk periode keduanya (2024-2029).

Jika tak segera berbenah atau mengubah pola kampanye serta gaya berkomunikasi dan bersikapnya ke masyarakat, maka bukan tak mungkin suami dari Genny Putrinda itu juga akan menyusul kekalahan dua orang penting di hidupnya.

Pria yang hobi bermain drum tersebut akan menyelesaikan periode pertama pemerintahannya bersama Ekos Albar pada akhir Mei 2023 mendatang. (rdr)

Exit mobile version