“Lahan persawahan paling luas terdampak yakni di Kecamatan Koto Tangah,” ungkap Yoice.
Selain padi, kebun terong, semangka, serta cabai milik petani ikut terdampak banjir. Ditaksir kerugian mencapai Rp74.325.000.
Kadis Pertanian mengimbau kepada petani yang terdampak banjir untuk menjadi peserta Asuransi Usaha Tanaman Padi (AUTP). Melalui asuransi ini, petani hanya membayar Rp36.000/ha per musim tanam.
“Petani yang ikut asuransi, apabila terjadi banjir, kekeringan, maupun serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT), akan bisa mengklaim asuransinya Rp6 juta per hektare per musim tanam,” ujar Kadis. (rdr/mc)
Laman 2 dari 2 Laman