Penghematan tersebut, karena kolom dan balok dinding SEPABLOCK dibangun bersamaan dengan dinding, dan tidak perlu di plester atau pun di aci.
Membangun rumah dengan SEPABLOCK lebih ekonomis dibandingkan bata merah, ditambah lagi durasi pengerjaan rumah menggunakan SEPABLOCK lebih cepat dibandingkan dengan bata biasa, yaitu sekitar 3 minggu.
Kebutuhan SEPABLOCK untuk membangun sebuah rumah, seperti rumah tipe 36 dengan 1 kamar tidur misalnya, kebutuhan SEPABLOCK sekitar 4000 pcs, semen sebanyak 35 zak, dan besi ukuran 10 mm sebanyak 60 batang.
Untuk kebutuhan 1 meter dinding, itu menghabiskan SEPABLOCK sebanyak 40 pcs, semen 5 kg dan besi sepanjang 6 meter.
Menggunakan SEPABLOCK dapat membuat rumah menjadi jauh lebih estetik dan kekinian, sehingga enak dipandang.
Selain itu, SEPABLOCK ini juga dapat membuat ruangan di dalam rumah atau bangunan menjadi lebih sejuk. Sebab, produk SEPABLOCK ini memiliki lobang-lobang untuk melepaskan panas yang terisolasi di dalam ruangan.
SEPABLOCK ini disebut ramah gempa, karena pasangan SEPABLOCK ini saling mengikat, sehingga tetap kokoh selama terjadi gempa.
Bahkan, dari pengujian siklik atau ujian literal dorong dan tarik di PUPR, dinyatakan bahwa produk SEPABLOCK sudah masuk ke kategori ramah gempa. SEPABLOCK ini juga ramah lingkungan, karena permukaan yang halus dan presisi.
SEPABLOCK yang diproduksi PT Semen Padang telah digunakan di beberapa daerah di Sumbar, seperti Pasaman Barat, di Arosuka, Kabupaten Solok, di Payakumbuh, dan juga di kawasan Bandara Internasional Minangkabau (BIM).
Melalui SIG, SEPABLOCK digunakan untuk menghadirkan rumah Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) tipe 36 di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. (rdr)