Ia menyebut timbulan sampah yang diangkut ke TPA Aia Dingin, per harinya mencapai 647 ton. Jika pengelolaan sampah dimulai sejak rumah tangga, jumlah timbulan sampah itu bisa berkurang.
Sementara itu, Wakil Direktur Bank Sampah Ampang Saiyo Mandiri Lisda Mainawari menyebutkan, bank sampah yang ia kelola cukup aktif dan secara terjadwal melakukan penimbangan sampah yang bersumber dari sampah rumah tangga masyarakat. Sampah yang ditimbang kemudian dihargai dengan sejumlah uang atau tabungan emas berdasarkan jenis dan beratnya.
“Mekanismenya mulai dari pemilahan sampah skala rumah tangga, kemudian dilakukan penyetoran, penimbangan, pencatatan dan hasil sampah dilaporkan ke dalam buku tabungan. Jenis sampah yang kita terima seperti kertas, plastik, botol kaca dan sejenisnya,” sebutnya.
Salah seorang nasabah Bank Sampah Ampang Saiyo Mandiri, Suarni (64) mengaku senang telah menjadi anggota bank sampah sejak awal tahun 2024. Menurutnya, sampah-sampah seperti plastik, kertas, ataupun botol kaca yang ada dirumahnya dapat tersalurkan dengan adanya bank sampah.
Selain program bank sampah, Pemko Padang juga memiliki program Padang Bagoro yang digelar satu kali sebulan.
Program itu bertujuan untuk menggerakkan dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan, minimal di halaman rumah sendiri. (rdr/ant)