Di era digital saat ini, menurut Fadly, sudah saatnya Kota Padang memanfaatkan teknologi untuk mempercepat dan mempermudah akses layanan masyarakat.
“Saya ingin memastikan bahwa pelayanan publik di Padang bisa diakses dengan cepat dan efisien. Kami akan mengintegrasikan teknologi dalam semua sektor, termasuk perizinan dan administrasi kependudukan,” katanya.
Langkah ini, menurut Fadly, bukan hanya untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat, tetapi juga sebagai upaya untuk menekan potensi pungli.
Dengan adanya sistem pelayanan berbasis teknologi, seluruh proses akan lebih transparan dan bisa diawasi dengan baik.
“Teknologi memungkinkan kita memantau setiap proses secara real-time, sehingga tidak ada lagi celah untuk pungli atau kecurangan lainnya,” kata Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasional Demokrat (NasDem) Sumbar tersebut.
Program ‘Padang Amanah’, katanya, juga mencakup inisiatif pembangunan masyarakat hingga ke tingkat RW. Fadly menyadari bahwa pembangunan yang merata dan berkeadilan harus dimulai dari unit terkecil, yaitu RW.
Ia juga berencana untuk memberikan perhatian lebih kepada masyarakat di tingkat RW agar pembangunan tidak hanya terpusat di wilayah perkotaan, tetapi juga merata hingga ke pelosok.
“Kami akan memberdayakan masyarakat di tingkat RW agar mereka bisa lebih mandiri dan memiliki peran aktif dalam pembangunan. Setiap RW akan mendapatkan alokasi dana khusus untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Dengan begitu, pembangunan bisa lebih merata dan tepat sasaran,” kata Fadly Amran yang juga Ketua Gerakan Ekonomi dan Kebudayaan (Gebu) Minang Sumbar tersebut.
Di penghujung kegiatan, Fadly lagi-lagi menegaskan bahwa seorang pemimpin harus memiliki integritas serta komitmen yang tulus dalam memimpin.
Bagi Fadly, menjadi pemimpin bukan hanya tentang kekuasaan, tetapi tentang pengabdian kepada masyarakat.
“Saya ingin menjadi pemimpin yang benar-benar melayani, bukan dilayani. Saya akan memimpin dengan hati, tulus dan ikhlas untuk membangun Padang yang lebih baik,” tuturnya. (rdr)