Jalani Asesmen Bakal Cawako Padang, Braditi Moulevey Ingin Tata Pemerintahan dan Peningkatan PAD

Yang namanya setor uang untuk jabatan itu akan dihilangkan, namun kami ingin lebih menempatkan orang-orang sesuai kapasitasnya.

Bakal Calon Wali Kota (Bacawako) Padang, Braditi Moulevey memaparkan visi dan misi di hadapan tim asesmen penjaringan Cawako Padang dari Partai Gerindra, Sabtu (1/6/2024) pagi. (Foto: Dok. Tim BM)

Bakal Calon Wali Kota (Bacawako) Padang, Braditi Moulevey memaparkan visi dan misi di hadapan tim asesmen penjaringan Cawako Padang dari Partai Gerindra, Sabtu (1/6/2024) pagi. (Foto: Dok. Tim BM)

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Bakal Calon Wali Kota (Bacawako) Padang 2024, Braditi Moulevey memaparkan visi dan misinya di hadapan tim asesmen Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).

Asesmen tersebut dilakukan pada Sabtu (1/6/2024) pagi dan merupakan bagian atau rangkaian dari tahapan penjaringan bakal Cawako Padang dari Partai Gerindra.

“Salah satu nanti program yang akan kita bikin atau persiapkan yaitu bagaimana menyiapkan Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun tata kelola pemerintahan ini menjadi lebih baik dari sebelumnya,” katanya.

Dalam menjalankan roda pemerintahan, kata Braditi Moulevey, pihaknya tidak memperbolehkan ada sistem setor uang bagi ASN yang ingin mendapatkan suatu jabatan tertentu.

“Yang namanya setor uang untuk jabatan itu akan dihilangkan, namun kami ingin lebih menempatkan orang-orang sesuai kapasitasnya,” katanya.

Kemudian, katanya, dirinya ingin membangun sinergitas dengan aparat penegak hukum untuk tata kelola pemerintahan yang lebih baik, seperti kejaksaan, kepolisian, KPK dan aparat penegak hukum lainnya.

“Memang pemerintahannya berbeda dengan perusahaan, tetapi pendekatannya tetap sama, yakni melalui human atau kemanusiaan,” katanya.

Satu hal penting lainnya yang disorot oleh Ketua Badan Pengurus Cabang (BPC) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Padang yang pertama itu, dirinya ingin Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Padang lebih naik dari saat sekarang.

Menurutnya, salah satu faktor yang bisa meningkatkan PAD Kota Padang adalah dengan menempatkan orang-orang atau tim yang mempunyai jiwa entrepreneurship atau kewirausahaan.

Langkah tersebut, katanya, demi mencegah kebocoran PAD, terutama yang berasal dari retribusi atau pungutan resmi yang diatur oleh Peraturan Daerah (Perda).

“Harapannya, saya melihat dari kota lain, khusus untuk yang memakai retribusi itu lebih ditugaskan ke BUMD, seperti pengelolaan pasar, di Jakarta itu ada Pasar Jaya, kalau untuk kendaraan ada Trans Jakarta, artinya untuk meminimalkan kebocoran PAD, kami tempatkan orang profesional, sehingga orang-orang yang memiliki mental pungli itu dari bawah sampai atas bisa kami tekan,” tutur Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Keluarga Minang (DPP IKM) tersebut. (rdr)

Exit mobile version