Menyambung perihal keberlanjutan PLTMH, dosen muda teknik elektro Unand, Pinto Anugrah, M.Eng turut berbagi cerita mengenai kejadian PLTMH yang mangkrak di beberapa wilayah lain. Sebagian di antaranya diakibatkan oleh konflik sosial, masuknya listrik PLN, hingga gangguan sampah yang lalai dibersihkan dari saluran PLTMH.
Sebagai penutup, Melda Latif, MT, memotivasi warga agar memanfaatkan listrik PLTMH untuk kegiatan produktif, disamping kebutuhan konsumtif sehari-hari. Selanjutnya, diskusi bersama warga yang dipandu oleh Eka Fitrianto, MT berlangsung cukup hangat. Beberapa ide didapatkan oleh warga setelah mendengarkan pemaparan dari tim dosen Teknik Elektro Unand tersebut.
Diantaranya, muncul inisiatif warga untuk menggunakan listrik PLTMH sebagai penghangat telur ayam dan sebagai penggerak mesin pencacah rumput. Namun, untuk merealisasikan keinginan tersebut, memerlukan bantuan dari berbagai pihak, mengingat warga setempat yang mayoritas berprofesi sebagai peternak dan petani tidak memiliki kemampuan finansial untuk memiliki alat tersebut.
Kampus, menurut ketua tim pengabdian, dalam hal ini hanya bisa mengupayakan pembuatan alat melalui kegiatan penelitian. Sehingga, untuk merealisasikan alat tersebut butuh proses dan waktu yang tidak sedikit. Kegiatan pengabdian ini ditutup dengan penyerahan lampu hemat energi kepada masyarakat. (*)