PADANG, RADARSUMBAR.COM – Calon Wali Kota (Cawako) Padang nomor urut 2 Muhammad Iqbal membuat Cawako nomor urut 1 Fadly Amran sedikit kesal. Iqbal yang didukung koalisi PKS dan Partai Demokrat itu meminta Ketua DPW NasDem Sumbar itu menyatakan, siapa calon Gubernur Sumbar yang didukungnya pada Pilkada serentak 2024 ini. Karena dinilai selama ini tertutup dan tidak terbuka berpihak kepada siapa.
“Saya cuma mau bertanya kepada Pak Fadly Amran, pada Pilgub Sumbar kali ini, Anda mendukung siapa? Kalau saya sudah pasti mendukung Buya Mahyeldi. Karena bagaimanapun, Wali Kota dan Gubernur harus berkolaborasi. Sebenarnya pasangan 01 ini Gubernurnya siapa? Apakah pemimpin yang menyejukkan atau bukan,” kata Iqbal pada debat yang dimoderatori Pemred Padang TV Nashrian Bahzein, Jumat (15/11/2024) malam di Hotel Truntum Padang.
Seperti tak mau terpancing, Fadly Amran tak mau menjawab siapa yang didukungnya pada Pilgub Sumbar ini. Dia lebih memilih menyampaikan partai yang mengusungnya, dan jumlah anggota DPR, DPRD Sumbar dan DPRD Kota Padang yang akan terlibat saat dia memimpin nanti.
“Yang kami akan sampaikan, kami diusung 10 partai politik. Terdiri dari 7 anggota DPR RI, 4 anggota DPRD Sumbar dan 22 anggota DPRD Padang. Insya Allah, beliau-beliau yang akan mengawal kegiatan Fadly Amran. Soal pilihan Gubernur kita lihat 27 November (waktu Pilgub). Kita dukung siapapun yang jadi Gubernur. Sama seperti siapa yang jadi Presiden kita saat ini,” kilah mantan Wali Kota Padang Panjang ini.
Pada reaksinya, Iqbal kembali memberikan statemen menohok kepada Fadly Amran. “Kalau jadi pemimpin itu harus gentlemen. Jelas-jelas partainya Fadly Amran mendukung Epyardi Asda, tapi tidak berani mengungkapkan. Masa harus menunggu 27 November pula. Kami dengar Pak Syamsu Rahim diberi peringatan kedua karena mendukung Buya Mahyeldi. Harusnya terang-terangan, kepemimpinan dukung siapa,” kata Iqbal.
Iqbal menyebutkan, kepemimpinan dimulai dari ketulusan dan kejujuran. Masyarakat Kota Padang perlu tahu siapa Gubernur dan siapa Wali Kota. “Jangan disembunyikan. Pergi berjalan ke Pantai Arta, singgah sebentar beli papaya. Buya Mahyeldi Gubernur kita, Iqbal-Amasrul Wali Kotanya,” kata Iqbal yang memancing riuh pendukung yang hadir.
Fadly Amran kembali menjawab dengan suara yang lebih keras. “Ini bedanya. Tadi sudah disebutkan soal tema, tolong ikuti aturan pertanyaan. Hanya dalam koridor ini, kita tidak taat aturan. Jangan alihkan. Saya hadir sebagai calon wali kota, bukan calon partai,” sebut Fadly yang secara resmi tercatat di KPU diusung Partai NasDem, Golkar, PKB, PDIP, PPP dan Partai Ummat. (rdr)
Komentar