“Data yang disajikan harus pasti dan bebas dari perkiraan atau asumsi. Tidak ada ruang untuk kiro-kirologi dalam data statistik,” tegas Bobby.
Ia juga meminta peserta FGD untuk memanfaatkan kegiatan ini sebagai wadah meningkatkan kompetensi dalam penyusunan publikasi statistik. Selain itu, ia mendorong semua elemen Satu Data Indonesia (SDI) untuk bersama-sama meningkatkan Indeks Pembangunan Statistik (IPS) Kota Padang.
“Kami harap bapak-ibu di setiap OPD dan instansi dapat mengawal proses pengumpulan data sesuai prosedur yang telah ditetapkan,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala BPS Kota Padang, Alfianto, menyampaikan bahwa publikasi Padang dalam Angka 2024 akan dirilis lebih cepat dibandingkan jadwal sebelumnya.
“Publikasi ini akan dirilis pada 28 Februari 2025, lebih awal dari jadwal sebelumnya yang biasanya dilakukan pada Agustus. Ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin tinggi terhadap data terkini,” jelas Alfianto. (rdr)
Komentar