PADANG, RADARSUMBAR.COM – Diduga anaknya telah menjadi korban pemerasan oknum polisi lalulintas (Polantas) di Padang, seorang ayah menyampaikan keluh kesahnya lewat video yang diunggah ke media sosial. Video itu pun kemudian viral.
Dalam video yang diposting akun TikTok @matarakyatsumbar.id, sang ayah menyebutkan peristiwa dugaan pemerasan itu terjadi sekitar dua hari lalu.
Bermula ketika mobil yang dikendarai anaknya diberhentikan oleh dua oknum polantas karena diduga telah melakukan pelanggaran tidak memakai sabuk pengaman.
“Saya sebagai warga negara ingin mengadu, berkeluh kesah. Saya ditelepon oleh anak gadis saya yang sedang kuliah di Padang.”
“Dua hari yang lalu, ketika dia hendak mengisi BBM di dekat DPRD Sumbar, tiba-tiba dia hendak berbelok ke SPBU itu didatangi oleh polantas. Ia kemudian disuruh ke tepi.”
“Kata polantas itu, sabuk pengaman tidak dipakai. Ditanya SIM, SIM ada, ditanya STNK, STNK juga ada. Katanya mobil kamu ini harus ditinggal karena telah melanggar tidak pakai sabuk pengaman,” terangnya menceritakan peristiwa yang dialami anaknya.
Karena takut, katanya, si anak bermohon agar mobilnya tidak ditahan. Tapi oknum polantas tersebut tetap bersikeras. Hingga akhirnya oknum itu menawarkan untuk membayar sejumlah uang.
“Namanya anak gadis baru kuliah tentu takut dia. Polisi ini kemudian berkata, ‘kalau kamu tidak mau, kamu harus bayar. Berapa pak, 500. Pak saya gak punya uang, uang baru saya ambil ini buat beli bensin dan juga untuk buka puasa’,” ujarnya menirukan percakapan si anak dengan oknum polantas.
Bersamaan dengan itu, katanya, si oknum polantas tersebut meminta si anak menunjukkan surat-surat. Saat membuka dompet, oknum ini melihat beberapa lembar uang di dalam dompet si anak.
“Coba lihat STNK kamu, si anak lalu membuka dompet, nampaklah uang anak. ‘Kan ada uang kamu, kamu bilang tidak punya uang. Berapa uang kamu itu, 400 pak. Ini buat beli bensin dan buka puasa’,” tuturnya.
Komentar