“Tentunya kita berkeinginan Banda Jati bersih dan nyaman, sehingga kami bersama-sama menggorokannya, Alhamdulillah kini sudah bersih kembali,” ujar Hendri Septa.
Setelah dilaksanakannya program Padang Bagoro, Dinas PUPR terus membersihkan Banda Jati secara keseluruhan. Warga sekitar lokasi diharapkan ikut berperan aktif menjaga kebersihannya. “Mari kita rawat dan jaga Banda Jati. Jangan membuang sampah ke dalam bandar,” imbau Hendri Septa.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kota Padang Tri Hadiyanto mengatakan bahwa pihaknya menurunkan personelnya dalam membersihkan Banda Jati. Sekitar 20 orang diturunkan untuk menyapu bersih sendimen dan tanaman liar yang menutup bandar tersebut.
“Kita membersihkan secara manual. Selain untuk menjaga kebersihan dan keindahan kota, sebentar lagi kita akan menggelar Rakernas Apeksi, tentu kita tidak ingin kota kita terlihat kotor oleh para tamu yang datang nanti,” ujar Tri Hadiyanto.
Banda Jati sepanjang lebih kurang 2 kilometer terus dibersihkan. Puluhan pekerja turun langsung membersihkan sendimen dan sampah. Diprediksi seluruh sampah dan sendimen sudah terangkat semua paling lambat akhir bulan Juli ini.
Tri Hadiyanto mengatakan, pihaknya tidak membersihkan sendimen dengan menggunakan alat berat. Sebab berisiko besar. Karena sisi penahan bandar usianya sudah cukup tua. Bahkan ada yang rapuh dan berlubang. “Kalau kita paksakan dengan alat berat, penahan bandar akan roboh, karena itu kita kerjakan secara manual,” ungkap Kepala Dinas PUPR Kota Padang itu. (rdr)