“Melalui program kemandirian ini para warga binaan bisa memperoleh kemampuan serta keterampilan untuk menciptakan suatu produk atas jasa terkait,” jelasnya.
Era mengatakan produk buatan narapidana tidak bisa dipandang sebelah mata, karena telah terbukti memiliki kualitas sehingga diminati oleh pasar. Sebut saja kegiatan produksi sendal hotel yang kini telah digunakan oleh berbagai hotel, penginapan, atau rumah sakit. Dalam sebulan Lapas Padang 15.000-17.000 pasang sendal.
Dari sepuluh kegiatan yang digulirkan sejak Januari hingga Agustus 2022 Lapas Padang telah menyetor uang Rp20 juta ke kas negara sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). “Meskipun memiliki nilai ekonomi, namun orientasi kami bukanlah pada aspek bisnis melainkan pembinaan serta pelatihan bagi warga binaan,” jelasnya.
Ia mengatakan Lapas Padang akan terus menghadirkan kegiatan produktif, serta memperluas jangkauan program ke depannya agar bisa melibatkan lebih banyak narapidana. (rdr/ant)