“Maka, hal ini perlu mendapatkan perhatian serius dari instansi terkait, ini tanggung jawabnya pemerintah daerah (Pemda),” katanya.
Dengan insiden itu, kata Irman, tidak menutup kemungkinan bagi warga di luar Kota Padang untuk mengurungkan niatnya berkunjung ke ‘Kota Bingkuang’ tersebut.
“Orang akan jadi malas berkunjung ke Kota Padang jika hak fundamental seperti persoalan trotoar, traffic light, objek wisata dan lain sebagainya tidak dibenahi, justru sandungan itu datang dari kerikil, bukan batu besar,” kata eks Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) tersebut.
Irman juga meminta Pemko Padang bertanggung jawab terhadap keselamatan masyarakat baik yang asli Padang ataupun yang datang, baik hanya sekadar berkunjung atau sesaat.
“Maka jadikan ini sebagai wake up call atau peringatan untuk segera berbenah, termasuk membentuk Satuan Tugas (Satgas), termasuk kontraktor yang bertanggung jawab terkait kejadian tersebut patut diinvestigasi,” tuturnya.
Hingga berita ini dirampungkan, Radarsumbar.com masih mencoba meminta penjelasan dari instansi terkait pasca seorang pelajar sekolah internasional yang studi tur ke Kota Padang terperosok ke dalam lubang trotoar yang berada tak jauh dari penginapan pelajar tersebut. (rdr-008)