Modus yang digunakan pelaku, ungkap Mursalim, yakni bergerombol. Jika ada yang melihat atau bertatap mata, mereka menilai seolah menantang mereka sehingga dikejar dan dicelakai.
“Mulai dari menghentikan paksa kendaraan hingga menggunakan senjata tajam,” tuturnya.
Sebelumnya, Anggota KPID Sumbar, Ficky Tri Syahputra nyaris menjadi sasaran remaja tawuran di Kota Padang. Bahkan motornya sempat ditendang.
Ficky mengatakan, peristiwa yang dialaminya itu terjadi pada Kamis (23/3/2023) pagi atau persis di hari pertama Ramadan 1444 Hijriah.
Meski nyawanya sudah terancam, kata Ficky, ia masih bisa mengendalikan motornya di tengah gerombolan remaja yang juga membawa senjata tajam (sajam) jenis katana tersebut.
Ficky menjelaskan, sebelum kejadian dirinya hendak pergi ke Semen Padang Hospital (SPH) untuk mengambil nomor antrian pemeriksaan kesehatan orang tuanya.
Meski nyaris tewas dibacok, Ficky mengaku tidak shock. Namun, ia sangat menyesalkan tindakan dari remaja tersebut. (rdr-008)