PADANG, RADARSUMBAR.COM – Pengamat Politik dari Universitas Andalas (Unand), Asrinaldi mengatakan, posisi Wali Kota Padang bisa terancam jika akhirnya memiliki wakil.
Kepada Radarsumbar.com, Asrinaldi menyebut bahwa kedua calon Wawako, yakni Ekos Albar (PAN) dan Hendri Susanto (PKS) sama-sama memiliki potensi untuk terpilih.
Bahkan, tidak hanya terpilih. Popularitas Wawako bisa saja lebih tinggi ketimbang Wali Kota dan maju pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) November 2024 mendatang.
“Ini adalah bagian awal dari kontestasi di 2024, baik dengan Pilkada di November tahun depan, mau tidak mau (tentu) ada keinginan Wawako ini untuk jadi Wali Kota juga nantinya, terlepas ada kesepakatan,” katanya.
Namun, katanya, di politik semua bisa berubah jika memang ada desakan dari partai, termasuk Wawako dari partai yang sama, seperti Hendri Septa dan Ekos Albar yang sama-sama berasal dari PAN.
“Misalnya, jika PAN meminta Ekos harus maju, ini harus maju, sehingga terjadilah seperti itu,” katanya via seluler, Selasa (4/4/2023).
Sehingga, katanya, Wawako Padang yang hanya menjabat selama 13 bulan dinilai kurang efektif.
“Namun ini dari aspirasi publik yang menuntut adanya Wawako, tentu ada plus minusnya,” ungkapnya.
Sisi positifnya, masyarakat berharap roda pemerintahan di Pemko Padang bisa berjalan dengan keberadaan wakil untuk lebih mengurus dan memperhatikan kepentingan masyarakat.
Negatifnya, keberadaan Wawako justru bisa memicu persaingan dan bom waktu serta perebutan elektabilitas serta popularitas.
“Misalnya, ada perintah dari DPP, bahwa elektabilitas Wawako lebih tinggi dari Wali Kota. Tak mungkin wakil ini mundur pula, atau kinerja dan tanggapan publik positif kepada wakil ini, tidak mungkin juga dipaksa wali kota (dari partai yang sama dengan wakil) maju,” katanya.
Terkhusus untuk PAN, katanya, partai itu menimbang dan mengkomparasi tingkat keterpilihan dari dua kadernya, jika Ekos Albar terpilih sebagai Wawako Padang.