Pihaknya telah mengirimkan surat kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk melaksanakan simulasi gempa dan tsunami yang disesuaikan dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) Lapas Padang.
“Sesuai SOP ketika gempa bumi terjadi dengan kekuatan magnitudo di atas 7, maka Lapas Padang bersiap untuk langkah evakuasi sembari memantau arahan dari instansi terkait,” jelasnya.
Para WBP akan dikumpulkan di satu titik ketika gempa terjadi, kemudian akan dikeluarkan jika perlu dengan pengawalan pegawai, menuju titik aman dari bangunan lapas yang berada di bibir pantai.
Karena saat ini Lapas Padang tidak memiliki bangunan shelter, katanya, maka tujuan evakuasi adalah bangunan tinggi terdekat yang bisa difungsikan sebagai perlindungan.
“Titik evakuasi yang ditentukan sebelumnya adalah kawasan Gunung Padang, namun mesti diubah karena jarak tempuhnya jauh dan harus melewati jembatan. Alternatifnya adalah bangunan-bangunan terdekat seperti hotel,” jelasnya.
Pihaknya memroyeksikan pengadaan pelampung bagi 900 WBP serta pegawai. Sementara untuk penanganan jangka panjang Lapas Padang membutuhkan bangunan shelter. (rdr/ant)