Menurut dia pelatihan ini ditujukan untuk pemberdayaan perempuan anak dengan kebutuhan khusus, anak yatim piatu, anak terlantar agar mereka dapat mandiri dalam menghasilkan uang.
Ia mengatakan peserta ini tidak hanya berlarih teknik ecoprint tapi juga keterampilan merajut dan membuat makrame yakni menyulam simpul berbahan kain atau tali.
“Ini baru pertama kali kita lakukan dan ke depannya setiap bulan kami ada program salah satu bisa disabilitas, bisa anak yatim, bisa ibu-ibu rumah tangga juga, jadi memang pemberdayaan perempuan juga,” kata Vivi Mulia.
Sementara itu peserta pelatihan Dwi Novela mengatakan sebagai ibu yang memiliki anak disabilitas agar tidak vakum namun memiliki kegiatan yang bermanfaat.
“Kalau merajut maka bisa menghasilkan uang dengan membuat rajutan dan dijual,” katanya. (rdr/ant)