Hingga saat ini, sejumlah pembangkit yang ada di Sumbar memiliki kapasitas 1.362 MW dengan beban puncak tertinggi mencapai 579,6 MW.
“Masih ada cadangan daya yang cukup besar yang akan cukup untuk mensuplai perhelatan nasional ini,” katanya.
Dalam kegiatan itu, PLN UID Sumbar menyiagakan 118 personel PLN, 3 tim vendor, dan 5 tim Pelayanan Teknik (Yantek) selama penyelenggaraan Penas Tani XVI 2023.
“118 personel ini bersiaga tersebar di berbagai titik lokasi acara,” katanya.
Eric menambahkan, PLN juga telah membentuk 18 posko, dengan 1 posko yang berada PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Padang, 3 Posko di Lanud Tabing, 1 Posko di BIM, dan 13 Posko di lokasi acara tersebar.
“Posko ini berfungsi sebagai pusat pengaduan jika pelanggan membutuhkan bantuan. Semua Posko harus siap melayani keluhan pelanggan selama 24 jam dengan merespon cepat jika ada keluhan,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, Penyelenggaraan Penas KTNA di Padang diwarnai insiden mati lampu pada Jumat (9/6/2023) malam. Padamnya listrik ini menyebabkan panitia dan peserta acara sempat panik.
Menurut informasi dari masyarakat di lokasi Penas Tani melalui rekaman video yang memperlihatkan lokasi utama Penas Tani di Lanud Sutan Sjahrir gelap gulita.
Diduga padamnya listrik itu terjadi akibat pemasangan trafo dari PLN di sekitar lokasi yang menjadi tempat untuk gelar teknologi.
“Banyak stan yang tidak bisa beroperasi dengan baik, selain itu banyak hewan seperti ikan yang ada air, akibat tidak tersuplai oksigen dan terancam mati massal. PLN Sumbar harus bertanggung jawab atas kejadian ini,” kata pemilik video yang dibagikan di media sosial (medsos) dan kemudian viral. (rdr-008)