Ternyata, aksi tersebut terus berlanjut hingga Sabtu (5/8/2023), padahal sebelumnya mereka telah bertemu dan berdialog dengan Gubernur.
Ia bersyukur, meskipun setelah hari keenam masyarakat bersedia mengakhiri aksinya secara suka rela tanpa adanya paksaan, tanpa adanya intimidasi.
Ia menegaskan, dalam tahun politik ini pihaknya sangat memerlukan kerja sama dan bantuan dari segala pihak untuk menjaga keamanan dan ketertiban ditengah masyarakat.
“Hari ini kami memiliki dua kesimpulan, pertama situasi Kamtibmas di Sumbar terkait aksi unjuk rasa sudah kembali aman dan terkendali, kedua adanya video beredar yang menarasikan polisi mengusir paksa demonstran hingga kedalam Masjid bahkan menginjak-injak tikar sholat dengan sepatu. Saya tegaskan itu tidak benar, itu bukan di ruang sholat tapi di lantai dasar tempat para pengunjuk rasa beristirahat. Tolong itu jangan diplesetkan,” katanya.
Ia berharap, masyarakat dapat melihat situasi ini dengan bijak dan objektif, jangan sampai respon masyarakat menyebabkan situasi menjadi keruh sehingga menimbulkan fitnah, ia mengajak semua pihak untuk menghindari tindakan-tindakan provokatif.
“Semua telah bekerja optimal, mereka telah bertindak sesuai aturan dan humanis, kami harus hargai itu,” imbuhnya. (rdr-008)