Rutan Padang Tes TBC Warga Binaan, Ini Hasilnya

Skrining gejala dan intervensi rontgen dada tersebut menggunakan metode internvensi Chest X Ray (rontgen dada).

Kepala Rutan Kelas IIB Padang, Welli meninjau pelaksanaan cek TBC kepada para tahanan. (Foto: Dok. Rutan Padang)

Kepala Rutan Kelas IIB Padang, Welli meninjau pelaksanaan cek TBC kepada para tahanan. (Foto: Dok. Rutan Padang)

PADANG, RADARSUMBAR.COMRumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Padang melakukan pemeriksaan kesehatan, khususnya tuberkulosis (TBC) kepada 864 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).

Pemeriksaan tersebut dilakukan sejak Rabu (8/11/2023) melalui skrining gejala dan intervensi dada tergadap seluruh WBP.

Skrining gejala dan intervensi rontgen dada tersebut menggunakan metode internvensi Chest X Ray (rontgen dada).

“Pemeriksaan dilakukan oleh Tim Kesehatan Gabungan dari Dirjen Pemasyarakatan yang bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia beserta tim medis klinik pratama Rutan Kelas IIB Padang,” kata Kepala Rutan Kelas IIB Padang, Welli Kami.

Welli mengatakan, skrining gejala dan intervensi dada merupakan program dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen Pas) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Kemenkumham RI) dan berlangsung di 374 Lapas, Rutan, LPKA dan 33 se-Indonesia.

“Kegiatan ini dilaksanakan selama lima hari yang diikuti oleh seluruh WBP Rutan Padang yang berjumlah 864 orang,” katanya.

Welli mengatakan, kegiatan Skrining dilaksanakan dengan mengambil rontgen dada. Selanjutnya apabila ditemukan ada WBP yang hasil Rontgentnya mengindikasikan adanya infeksi TBC maka akan dilakukan pemeriksaan dahak dengan Tes Cepat Molekuler (TCM) yang dilaksanakan oleh Fasyankes setempat.

“Di hari pertama ini, pelaksanaan skrining diikuti oleh 200 tahanan dengan hasil 147 orang tidak bergejala TBC dan 53 orang menunjukkan gejala yang perlu ditindaklanjuti dengan pemeriksaan dahak,” tuturnya.

Welli juga berterima kasih kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang sudah bekerjasama dengan Ditjenpas demi membantu kelancaran kegiatan tersebut.

“Terima kasih dan apresiasi kami sampaikan kepada pihak Kemenkes bekerjasama dengan Ditjenpas yang sudah menyukseskan kegiatan ini. Kegiatan ini memang perlu dilaksanakan mengingat Rutan merupakan tempat yang resiko penularan penyakit TBC-nya tinggi,” katanya.

“Sebelumnya, Rutan Padang sudah melaksanakan skrining awal wawancara kepada seluruh WBP Rutan Padang,” tuturnya. (rdr)

Exit mobile version