Rumah Singgah Bung Karno
Sementara itu, pemilik bangunan, Soehinto Sadikin mengaku tidak tahu bangunan yang ia runtuhkan berstatus cagar budaya.
Dia mengatakan, bangunan itu dibelinya dari seseorang bernama Andreas Syofiandi yang juga sempat dimiliki eks Wali Kota Padang, Fauzi Bahar.
Bangunan ini diketahui merupakan rumah yang pernah menjadi tempat tinggal sementara atau rumah singgah Presiden RI pertama, Soekarno alias Bung Karno.
Selama bermukim di rumah keluarga Dr Waworuntu tersebut, Soekarno menggunakan waktunya untuk menghimpun kekuatan melawan penjajah.
Saat dijadikan rumah singgah oleh Bung Karno, Pemerintahan Belanda takut presiden pertama RI itu dimanfaatkan oleh Jepang yang akan mendarat di Indonesia.
Karena alasan tersebut, Soekarno hendak dibuang ke luar negeri. Namun, saat akan berangkat, kapal yang akan memberangkatkan Bung Karno rusak.
Pada akhirnya pemerintah Belanda meminta Presiden Soekarno menuju ke Padang dengan mengendarai gerobak sapi.
Dibangun Ulang
Bangunan berstatus cagar budaya itu kembali dibangun usai menuai polemik dan sorotan tajam publik karena dihancurkan beberapa waktu lalu.
Dalam spanduk itu juga diperlihatkan kondisi bangunan cagar budaya itu sebelum dirobohkan.
“In shaa Allah disini akan dibangun kembali replika Rumah Singgah Ir Soekarno tahun 1942 di Kota Padang,” begitu bunyi spanduk yang terpampang di pagar seng bangunan itu.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Padang, Yopi Krislova mengatakan, bangunan baru dan bersejarah itu akan dilengkapi dengan narasi perjuangan Bung Karno selama berada di tempat persinggahan tersebut.
“Pemiliknya sudah bersedia membangun kembali, kami juga ingin cagar budaya itu tetap ada,” kata Yopi.
Pembiayaan rumah singgah Bung Karno itu, katanya, dibebankan kepada pemilik rumah tersebut.
“Itu dijadikan cagar budaya, sejarah Soekarno-nya akan kami munculkan lagi di sana,” imbuhnya. (rdr)