PARIAMAN, RADARSUMBAR.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) meningkatkan kewaspadaan selama cuaca ekstrem yang menerpa daerah itu dan sekitarnya guna menangani dampak bencana dengan cepat.
“Ketika kami mendapatkan informasi adanya potensi cuaca buruk maka kami segera mengarahkan personel BPBD untuk bersiap,” kata Sekertaris BPBD Pariaman Radius Syahbandar di Pariaman, Kamis.
Ia mengatakan setelah mendapatkan peringatan adanya potensi cuaca ekstrem anggota BPBD Pariaman mempersiapkan diri serta perlengkapan penyelamatan agar ketika terjadi bencana pihaknya dapat segera bertindak.
Selain itu, lanjutnya anggota BPBD Pariaman juga memantau dua sungai yang relatif besar di daerah itu yakni Batang Mangor dan Batang Piaman serta lokasi rawan bencana banjir dan longsor.
Ia menyampaikan pihaknya telah memetakan lokasi-lokasi di Pariaman yang rawan terjadi bencana baik banjir maupun longsor serta telah meminta warga setempat untuk melakukan antisipasi.
“Kami meminta warga ketika hujan lebat lebih dari 2 jam maka diminta untuk meningkatkan kewaspadaan, apalagi ketika terjadi air laut pasang naik,” katanya.
Ia mengatakan dalam dua pekan terakhir daerah itu mengalami sejumlah bencana mulai dari pohon tumbang yang menimpa rumah warga dan jalan, air tergenang hingga longsor yang menimpa dapur rumah warga.
“Pohon tumbang mendominasi bencana di Pariaman dalam dua pekan terakhir,” ujarnya.
Warga diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan apalagi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan adanya potensi cuaca ekstrem menerpa Sumbar dalam beberapa pekan terakhir
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga Sumatera Barat untuk mewaspadai potensi kebencanaan akibat cuaca ekstrem yang saat ini terjadi di daerah setempat.
Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Minangkabau, Desindra Deddy Kurniawan dalam rilis resmi secara tertulis mengungkap dinamika atmosfer yang memengaruhi kondisi cuaca di Sumbar.
“BMKG Minangkabau menghimbau masyarakat dan instansi terkait agar senantiasa meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang pada bulan Desember ini khususnya pada periode Nataru 2024 /2025,” kata Desindra.
Ia mengungkap dengan memperhatikan kondisi dinamika atmosfer yang mempengaruhi kondisi cuaca di wilayah Sumbar, antara lain aktivitas monsun Asia, anomali positif suhu muka laut di perairan barat dan gelombang Rossby Equatorial dan Kelvin yang diprakirakan aktif di wilayah Sumatera. (rdr/ant)
Komentar