PARIAMAN, RADARSUMBAR.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pariaman, Sumatera Barat mengevakuasi sebuah pohon yang tumbang di salah satu jalan protokol di daerah itu sekitar pukul 09.00 WIB sehingga menimpa seorang pengendara yang melintas.
“Pembersihan pohon tumbang telah dikerjakan oleh TRC (Tim Reaksi Cepat) BPBD Kota Pariaman,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Pariaman Azman di Pariaman, Rabu.
Ia mengatakan pohon tumbang tersebut terjadi di Kelurahan Alai Gelombang, Kecamatan Pariaman Tengah yang tidak saja sempat mengganggu akses jalan namun juga menimbulkan korban.
Beruntung dalam peristiwa tersebut tidak menimbulkan luka serius terhadap korban namun motor yang dikendarai rusak dengan kerugian ditaksir Rp500 ribu.
Ia menyampaikan korban bernama Nia (24) merupakan warga Desa Air Santok, Kecamatan Pariaman Timur mengendarai sepeda motor dari arah Simpang Alai Gelombang ke arah Kampung Baru.
Diketahui pohon yang tumbang tersebut sudah mulai lapuk karena faktor usia dan pada saat peristiwa itu terjadi Pariaman dan sekitarnya mengalami angin kencang serta hujan dengan intensitas lebat hingga sedang.
Pihaknya mengimbau warga di daerah itu untuk meningkatkan kewaspadaan karena Pariaman dan sekitarnya dalam beberapa pekan terakhir sering diterpa cuaca buruk.
Apalagi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika memprediksi kondisi cuaca buruk tersebut masih akan terjadi.
Sementara itu, Nia mengatakan dirinya berkendara di kawasan tersebut seperti biasanya namun saat peristiwa itu terjadi sedang hujan.
“Namun tiba-tiba pohonnya tumbang,” katanya.
Usai kejadian dirinya langsung pulang karena hanya mengalami luka ringan sehingga tidak menjalani perawatan di rumah sakit.
Diketahui Pariaman merupakan kawasan rawan bencana dengan kejadian yang mendominasi pohon tumbang akibat angin kencang dan faktor kondisi pohon yang lapuk karena relatif tua.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga Sumatera Barat untuk mewaspadai potensi kebencanaan akibat cuaca ekstrem yang saat ini terjadi di daerah setempat.
Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Minangkabau, Desindra Deddy Kurniawan dalam rilis resmi secara tertulis mengungkap dinamika atmosfer yang memengaruhi kondisi cuaca di Sumbar.
“BMKG Minangkabau menghimbau masyarakat dan instansi terkait agar senantiasa meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang pada bulan Desember ini khususnya pada periode Nataru 2024 /2025,” kata Desindra. (rdr/ant)
Komentar