“Kementerian mengizinkan melengkapi sarana-prasarana dengan pembelian dana BOS. Secara bertahap sarananya akan dilengkapi melalui bantuan pemerintah,” katanya.
Yurnal mengatakan Kota Pariaman memiliki 25 persen sumber daya manusia guru untuk menerapkan Kurikulum Merdeka daerah itu seiring dengan adanya pergantian guru yang dilakukan.
“Namun kami meminta kepada guru-guru baru itu membantu guru lama yang gagap teknologi,” ujarnya.
Adapun sekolah yang masuk ke dalam sekolah penggerak yaitu SDN 23 Balai Nareh, SDN 01 Kampung Jawa 1, SDN 19 Kampung Baru, SDN 12 Cubadak Mentawai, SMPN 8 Kota Pariaman, TK Pembina.
Ia menyampaikan penerapan Kurikulum Merdeka di Kota Pariaman dilaksanakan secara bertahap yaitu mulai dari kelas 1, 4, dan 7. Penerapan kurikulum tersebut secara bertahap dilanjutkan ke kelas lainnya di tahun berikutnya. (rdr/ant)