Sedangkan pupuk NPK Phonska untuk Pariaman pada 2023 mencapai 443 ton yang kondisi tersebut mengalami penurunan sekitar 100 ton. Hal itu juga dialami oleh seluruh kabupaten dan kota di Indonesia, kata dia. Selain menerima pupuk urea dan NPK Phonska bersubsidi, lanjutnya Pariaman pada tahun ini juga menerima 60 ton pupuk NPK Formula bersubsidi. Pupuk jenis tersebut khusus untuk tanaman kakao.
Ia menyampaikan terkait dengan persepsi pemerintah pusat yang sebelumnya menganggap Pariaman merupakan kota yang tidak memiliki potensi memiliki lahan pertanian. Padahal, kata dia daerah tersebut masih banyak lahan yang dapat dimanfaatkan untuk lahan pertanian dan mendukung ketahanan pangan daerah.
Setidaknya tiga dari empat kecamatan di Pariaman yaitu Pariaman Selatan, Utara, dan Timur berpotensi dikembangkan untuk lahan pertanian dan peternakan. Selain itu daerah itu memiliki petani sebanyak 3.300-an orang.
Ia menambahkan setelah Wali Kota Pariaman menyurati pihak terkait di pemerintah pusat terkait kondisi tersebut maka persepsi tersebut sudah diluruskan. (rdr/ant)